Oleh: Eri Aditya Susanto
Masuk ke zaman syang serba digital menuntut semua hal untuk menjadi cepat dalam hal operasi dan adaptasi. Tidak lepas dengan kebutuhan bisnis yang selalu berkembang dengan cepat menuntut divisi it perusahaan selalu cepat dalam adaptasi dan inovasi. HPE Nimble adalah Storage dengan performa tinggi yang terdapat 3 seri produk all flash arrays yaitu storage dengan all flash sebagai komponen storagenya, ada juga adaptive flash arrays dan secondary flash arrays dengan menggunakan hybrid flash sebagai komponenya apabila ingin menggunakan solusi yang lebih menyesuaikan dengan budget. Dengan all flash arrays maka semua komponen storage menggunakan SSD.
Kelebihan dari system ini adalah peformayaitu kecepatan membaca dan menulis yang sangat tinggi. Adaptive flash arrays adalah system yang menggabungkan peforma SSD dan HDD, Tujuan dari system ini adalah memanfaatkan kelebihan dari kedua system tersebut dan juga memiliki peforma yang tinggi untuk menjalankan operasional IT. Secondary flash array adalah hybrid flash sama seperti dengan adaptive flash arrays tetapi menggunakan teknologi deduplication data. Dengan dedupiation data HPE nimble dapat memanfaatkan backup data. Sehingga HPE nimble lebih cost effective, data tetap terproteksi dan peforma tetap terjaga.
Dengan adanya nimble storage ini perusahaan dapat menjalankan aplikasi aplikasi mission critical atau bahkan mungkin business critical tanpa harus khawatir dengan peforma. Yang menarik dari HPe Nimble ini adalah maksimum IOPS yang sama terlepas besarnya kapasitas yang ada. Dengan storage lain harus melakukan pendekatan yang rumit seperti penambahan kapsitas disk atau RAID untuk mendapatkan peforma yang diharapkan. Keistimewaan lain dari Nimble storage ini adalah apabila menambah kapasitas penyimpanan storage, akan bertambahnya juga controller untuk storage tersebut. Dengan begitu menghindari bottleneck karena ada penmbahan kapasitas dan peforma storage tetap terjaga.
Digital transformation adalah hal yang nyata. Semua orang bergantung dengan aplikasi yang ada di smartphone atau laptopnya. Tidak terlepas perusahaan yang akan bergantung pada aplikasi ERP dan CRM untuk menjalankan operasional perusahaan. Belum lagi ada perusahaan yang menjalankan aplikasi business critical apabila aplikasi tersebut down akan menghambat bisnis dari perusahaan. Contoh dari bisnis critical adalah apabila server Bank down dan aplikasinya tidak bisa digunakan oleh user maka akan akan banyak transaksi yang tidak bisa dilakukan dan Bank akan kehilangan banyak uang.
Nimble juga memiliki solusi HCI yaitu Nimble dHCI atau Nimble disaggregate Hyperconverged Infrastructure. Dengan disaggregate HCI ini memungkinkan customer untuk menggunakan HCI dengan rasio computing dan storage lebih maksimal. Kekurangan dari system HCI tradisional adalah apabila ingin meningkatkan rasio computing maka secara tidak langsung customer juga harus menambah storage padahal pada kasus seperti itu customer belum membutuhkan penambahan di sisi storage. Hal ini membuat HCI tradisional buruk dalam menghandle unpredictable workload. Dengan dHCI ini customer dapat menambah sisi computing dan storage dengan lebih efektif sehingga Nimble dHCI ini sangat cocok untuk apabila customer ingin menggunakan kelebihan dan kemudahan HCI tetapi customer mempunyai workload yang fluktuatif dan tidak bisa ditebak maka Nimble dHCI ini sangat cocok digunakan.
Bagaimana HPE bisa melakukan implementasi solusi ini solusi ini? HPE menggabungkan solusi nimble storage dan Proliant server. Proliant Server adalah solusi server dari HPE. Proliant server adalah server yang paling populer dan banyak digunakan oleh oleh perusahaan SMB hingga Enterprise untuk menunjang aplikasi di data center. Menurut magic quadrant gartner, HPE merupakan leader di storage dan hyperconverged. HPE menjadikan HPE proliant dan HPE Nimble storage arrays untuk menjadikan kedua system tersebut berintegrasi menjadi satu. Dengan begitu menjadi system yang scale di modular building blocks. Karena menggunakan system computing dari Proliant server sehingga Nimble dHCI bisa meningkatkan kemampuan computing dan storage secara independen.
Digital Transformation adalah hal yang nyata. Dengan adanya digital transformation perusahaan bahkan personal pun sangatlah membutuhkan IT, apabila ada gangguan atau bottleneck pada system HPE menyebutnya APP Data Gap. Ketika diteliti lebih lanjut penyebab dari app data gap ini bukanlah dari storage seperti yang sering disalahkan.
Nimble Storage dengan Preditictive Analysis mencoba untuk mengurangi app data gap tersebut. Nimble akan mengumpulkan seluruh data dari seluruh dunia yang datanya dikumpulkan pada predictive cloud platform dan akan mengumpulkan data dari seluruh infrastuktur nimble di seluruh dunia, lalu membuat analysis dengan mebuat korelasi dari data yang didapatkan dan mempelajarinya, lalu diproses oleh predictive analytic untuk predict masalah yang akan dating dan prevent masalah tersebut. Dengan HPE infosight HPE Nimble dapat memprediksi masalah yang akan dating kemudia hari.
Cara kerja dari HPE infosight ini adalah HPE akan mengupload data tentang system kita ke Cloud yang dimiliki oleh HPE. Upload data untuk mendapat insight dari Cloud HPE bisa diatur dengan jadwal yang kita mau agar tidak mengganggu peforma operasi IT sehari-hari. Data yang di upload ke HPE infosight juga bukanlah data sensitive milik perusahaan melainkan hanya penggunaan dan bagaimana state dar system kita. Setelah itu HPE Infosight akan memberikan insightnya kepada kita tentang bagaimana system kita apakah sudah berjalan dengan baik. Apabila system belum berjalan dengan maksimal maka HPE infosight akan memberikan rekomendasi bagaimana konfigurasi system bisa berjalan. Hebatnya lagi HPE ini tidak hanya mendeteksi dari level konfigurasi atau software saja tetapi juga dari sisi firmware hardware.
Sistem yang memonitor firmware ini adalah HPE Sillicon root of trust. HPE Sillicon root of trust ini memonitoring dan mengambil data tentang firmware dan hardware kita. Data dari HPE Sillicon root of trust tersebut akan juga diupload ke Cloud. Nantinya HPE infosight akan memberikan kita tentang insight juga tentang hardware kita dan apabila ada serangan dari sisi firmware. Misalnya dari HPE infosight bisa memprediksi umur dari komponen server kita atau apabila ada kemungkinan kerusakan di masa depan. Hal ini membuat system perusahaan menjadi lebih secure dan agile apabila ada serangan atau trouble. Dengan HPE Infosight maka IT tidak dipusingkan dengan hal-hal yang bersifat unpredictive sehingga divisi IT bisa lebih berinovasi lagi untuk kemajuan perusahaan.